Kapal patroli lepas pantai kelas Multipurpose Combat Ships/Pattugliatore Polivalente d’Altura (MPCS/PPA) pertama yang dibeli Indonesia dari Fincantieri, Italia, KRI Brawijaya-320
Kapal patroli lepas pantai kelas Multipurpose Combat Ships/Pattugliatore Polivalente d’Altura (MPCS/PPA) pertama yang dibeli Indonesia dari Fincantieri, Italia, KRI Brawijaya-320

Ambalat Memanas Lagi! Oposisi Malaysia Tantang Indonesia, Siapa Lebih Unggul di Laut dan Udara?

Ambalat kembali menjadi sorotan setelah pernyataan mengejutkan dari oposisi Malaysia yang mendesak pemerintahnya untuk kembali memperjuangkan wilayah kaya minyak dan gas tersebut. Pernyataan itu memicu reaksi keras dari masyarakat Indonesia dan membuat tensi diplomatik kedua negara kembali menghangat.

Blok Ambalat yang terletak di Laut Sulawesi telah lama menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Sejak Malaysia menerbitkan peta maritim tahun 1979 yang memasukkan Ambalat ke dalam wilayahnya, Indonesia secara tegas menolak klaim tersebut dengan berlandaskan hukum laut internasional (UNCLOS 1982) serta perjanjian batas laut tahun 1969–1970.

Meski ketegangan meningkat akibat tekanan politik dari oposisi Malaysia, kedua negara secara resmi masih berkomitmen menyelesaikan perbedaan secara damai. Saat kunjungan PM Anwar Ibrahim ke Jakarta baru-baru ini, Malaysia menyampaikan keinginannya untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur hukum dan kerja sama bilateral. Sebagai respons, Indonesia menyambut baik pendekatan tersebut dan menegaskan bahwa tidak akan pernah menyerahkan satu jengkal pun wilayahnya.

Baca juga : Perbandingan Kekuatan Militer. Thailand Unggul Jauh Dibanding Kamboja jika Perang Pecah

Bahkan, kedua pihak tengah menjajaki pengelolaan bersama (joint development) atas Blok Ambalat guna menghindari konflik terbuka dan tetap memanfaatkan potensi ekonominya.

Namun, bagaimana jika konflik memanas? Siapa yang lebih kuat secara militer?

Berdasarkan data dari Global Firepower 2025, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-13 dunia dengan indeks kekuatan 0.2557, jauh di atas Malaysia yang berada di peringkat ke-42 dengan skor 0.7429 (semakin kecil skor, semakin kuat).

Dari sisi personel, Indonesia memiliki sekitar 400.000 tentara aktif, 400.000 cadangan, serta 250.000 paramiliter. Sementara Malaysia hanya memiliki 113.000 personel aktif, 51.600 cadangan, dan 100.000 paramiliter. Dalam hal kekuatan laut, Indonesia juga unggul dengan armada kapal fregat, kapal selam, serta sistem pertahanan maritim modern. TNI AU juga didukung sejumlah jet tempur Sukhoi, F-16, dan pesawat intai strategis.

Ketegangan Ambalat menjadi pengingat penting bahwa stabilitas kawasan ASEAN sangat rentan terhadap provokasi politik domestik. Walaupun kedua negara memilih jalur damai, kekuatan militer tetap menjadi faktor penentu dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah.


Discover more from Sumbu Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply