Tel Aviv – Amerika Serikat kembali memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah dengan membangun pangkalan udara dan gudang amunisi baru di wilayah Israel. Proyek ini menuai sorotan internasional, terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Dilaporkan oleh SINDOnews pada Rabu, 9 Juli 2025, proyek pembangunan ini tengah dikerjakan oleh Korps Zeni Angkatan Darat AS dengan melibatkan kontraktor lokal dan swasta. Fasilitas yang dibangun mencakup pangkalan udara lengkap dengan sarana pengisian bahan bakar serta depot penyimpanan amunisi strategis.
Nilai proyek saat ini diperkirakan mencapai lebih dari USD 250 juta, dan bisa meningkat hingga lebih dari USD 1 miliar dalam fase pengembangan selanjutnya. Pembangunan ini menunjukkan kesiapan militer AS untuk memperkuat dukungan logistik di kawasan yang kian memanas.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk persiapan menghadapi potensi konflik berskala besar, terutama setelah terjadinya serangan udara terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran yang dilakukan oleh Israel dengan dukungan AS sejak pertengahan Juni 2025.
Menurut sumber militer, fasilitas baru ini memungkinkan pesawat tempur dan helikopter milik AS untuk melakukan pengisian bahan bakar dan rearmament langsung dari wilayah Israel. Dengan begitu, respons militer terhadap situasi di kawasan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Pembangunan pangkalan ini juga menandai semakin eratnya kerja sama militer antara AS dan Israel, sekaligus meningkatkan kekhawatiran sejumlah pihak bahwa konflik yang selama ini bersifat regional bisa meluas menjadi konfrontasi internasional.
Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran terkait pembangunan ini, namun sejumlah analis memperkirakan respons keras akan segera muncul, mengingat langkah ini dinilai sebagai provokasi langsung terhadap kepentingan strategis Teheran.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.