Kecurangan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 semakin mengkhawatirkan.
Suasana-hari-pertama-UTBK-SNBT-di-Universitas-Lambung-Mangkurat22

Calon Mahasiswa Ketahuan Curang Gunakan Foto AI Saat Tes SNBT, Modus Kian Canggih.

Jakarta โ€” Kecurangan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 semakin mengkhawatirkan. Sejumlah peserta ujian dilaporkan menggunakan teknologi canggih untuk memanipulasi identitas dan menipu sistem pengawasan. Salah satu modus yang tengah menjadi sorotan adalah penggunaan foto yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) pada kartu peserta ujian. Pelaku dengan sengaja mengganti foto asli dengan hasil manipulasi AI demi mengelabui pengawas.

Temuan ini diungkap oleh panitia seleksi yang bekerja sama dengan tim forensik digital dan otoritas pendidikan tinggi. Dalam beberapa kasus, peserta diketahui tidak cocok dengan foto yang tertera pada kartu identitas ujian. Setelah ditelusuri lebih lanjut, sejumlah gambar ternyata merupakan hasil rekayasa menggunakan perangkat lunak AI, yang mampu membuat citra wajah tampak realistis namun sebenarnya palsu.

Foto Ilustrasi by AI

Selain manipulasi gambar, modus lain yang digunakan adalah kacamata berkamera. Alat ini, yang tampak seperti kacamata biasa, disematkan kamera mini untuk merekam soal ujian atau mengirimkannya ke pihak luar. Teknologi ini diyakini dikendalikan oleh sindikat jasa joki ujian yang menyasar peserta dengan kesiapan akademik rendah namun berambisi tinggi masuk perguruan tinggi favorit.

Pihak panitia SNBT menegaskan akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran, termasuk mencoret nama peserta dari daftar ujian hingga memberikan sanksi hukum bila terbukti melanggar aturan. Selain itu, sistem keamanan ujian ke depan akan terus diperbarui untuk mengantisipasi berkembangnya teknologi yang disalahgunakan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengimbau agar para calon mahasiswa menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas. Ujian masuk perguruan tinggi bukan hanya soal kemampuan akademik, tetapi juga cerminan moralitas calon intelektual bangsa.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga risiko penyalahgunaan yang dapat merusak nilai-nilai dasar dalam dunia pendidikan. Diperlukan pengawasan ketat dan kesadaran moral bersama agar sistem seleksi nasional tetap adil dan terpercaya.


Discover more from Sumbu Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply