Gaza – Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al-Sultan, tewas dalam serangan udara Israel. Rudal dari jet tempur F-16 menghantam rumahnya pada Rabu, 2 Juli 2025.
Serangan ini menewaskan Dr. Marwan, istrinya, dan salah satu anaknya. Hanya putri bungsunya, Lubna Al-Sultan, yang selamat. Ia menyaksikan langsung ledakan yang menghancurkan kamar ayahnya.
“Rudal itu menghantam tepat kamar ayah saya. Semua ruangan lain utuh,” ujar Lubna dengan sedih.
Lubna juga menegaskan bahwa ayahnya hanya seorang dokter spesialis jantung. Ia tidak terlibat dalam kelompok politik atau militer mana pun.
Kecaman dari Indonesia dan Dunia
Pemerintah Indonesia menyatakan duka cita dan kecaman keras. Kementerian Luar Negeri RI menyerukan perlindungan bagi tenaga medis dan rumah sakit sesuai hukum internasional.
Menko Polhukam RI juga menyebut Dr. Marwan sebagai pejuang kemanusiaan. Ia tetap mengabdi meski dalam situasi perang.
Banyak organisasi kemanusiaan internasional turut mengutuk serangan ini. Mereka menyebut serangan terhadap tenaga medis sebagai pelanggaran serius hukum perang.
Kondisi RS Indonesia di Gaza
RS Indonesia sebelumnya sudah tidak beroperasi sejak Mei 2025 karena kerusakan berat akibat serangan. Namun, Dr. Marwan tetap tinggal di sana dan memberikan layanan medis kepada warga Gaza.
Hingga kini, lebih dari 1.500 tenaga medis di Gaza tewas sejak perang pecah Oktober 2023.
Penutup
Kematian Dr. Marwan mempertegas pentingnya perlindungan bagi tenaga medis di zona konflik. Serangan ini menambah panjang daftar pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.
Dunia internasional mendesak penyelidikan dan akuntabilitas atas jatuhnya korban sipil dan petugas kesehatan yang seharusnya dilindungi.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.