Wamena, Papua Pegunungan – Komandan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Egianus Kogoya, kembali mencuri perhatian publik setelah muncul dalam sebuah video pendek usai insiden penembakan brutal terhadap dua pekerja rumah ibadah di Wamena, Papua Pegunungan.
Dalam video berdurasi satu menit yang beredar luas di media sosial dan WhatsApp pada akhir Mei 2025, Egianus meminta dana sebesar Rp 5 miliar kepada Gubernur Papua Pegunungan. Dana tersebut disebut akan digunakan untuk menggelar acara adat “bakar batu” bersama kelompoknya di wilayah pegunungan.
Permintaan dana itu menuai kecaman karena muncul tidak lama setelah insiden penembakan yang menewaskan dua buruh bangunan asal Jawa Barat yang sedang membangun sebuah gereja. Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada 4 Juni 2025 di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya. Kedua korban tewas di lokasi setelah ditembak oleh kelompok bersenjata yang diduga kuat bagian dari jaringan Egianus.
Tidak hanya itu, Egianus juga diduga terlibat dalam penembakan terhadap seorang anggota polisi lalu lintas di Wamena pada 28 Mei 2025, hanya beberapa hari sebelum kemunculannya di video. Aksi-aksi kekerasan tersebut memicu respons tegas dari aparat keamanan dan pejabat daerah.
Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, bahkan secara terbuka memperingatkan Egianus agar segera meninggalkan wilayah Wamena, menandakan ketegangan yang meningkat di wilayah konflik tersebut.
Sementara itu, muncul perpecahan di tubuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM). Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyebut Egianus sebagai figur yang telah keluar dari garis komando dan menyatakan bahwa aksinya tidak lagi mewakili perjuangan resmi TPNPB. Hal ini memperlihatkan adanya perpecahan serius dalam struktur gerakan bersenjata di Papua.
Permintaan dana miliaran rupiah tersebut disorot sebagai upaya Egianus memperkuat logistik kelompoknya di tengah konflik bersenjata yang terus berlangsung. Di sisi lain, publik menilai langkah ini sebagai bentuk tekanan politik dan intimidasi terhadap pemerintah daerah.
Pihak aparat menyatakan akan terus meningkatkan patroli dan operasi di daerah pegunungan guna menjamin keamanan warga sipil dan memutus rantai kekerasan dari kelompok bersenjata.
Kemunculan Egianus Kogoya melalui video dengan tuntutan dana miliaran rupiah menunjukkan bahwa kelompok bersenjata ini masih aktif dan berani tampil ke publik, meski dalam tekanan aparat dan krisis internal. Aksi-aksi yang dilakukan kelompok ini tak hanya mengganggu keamanan, namun juga menebar teror di tengah masyarakat sipil Papua.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.