Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi resmi menandatangani serangkaian kesepakatan investasi senilai hampir US$27 miliar atau setara dengan lebih dari Rp430 triliun, yang mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan sumber daya mineral. Kesepakatan ini disepakati dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Riyadh dan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Salah satu sorotan utama adalah kolaborasi antara ACWA Power (Arab Saudi) dan Pertamina serta Danantara (Indonesia) untuk proyek energi terbarukan, yang ditargetkan mencapai nilai US$10 miliar. Proyek ini menjadi bagian dari dorongan strategis menuju transisi energi berkelanjutan.
Selain itu, sejumlah nota kesepahaman (MoU) juga ditandatangani untuk memperkuat kerja sama dalam layanan bahan bakar penerbangan, pengembangan petrokimia, dan optimalisasi rantai pasokan energi. Di sektor mineral, kedua negara menyepakati eksplorasi dan pengembangan potensi sumber daya strategis, seperti nikel dan logam penting lainnya.
Kesepakatan ini mempertegas komitmen Indonesia dan Arab Saudi dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral, khususnya di sektor-sektor yang menjadi pilar masa depan energi dan industri global. Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan kedua negara tercatat mencapai US$31,5 miliar, dan diproyeksikan akan terus tumbuh dengan kerja sama ini.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Arab Saudi melalui proyek Vision 2030 dan target Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
