Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan suap proyek jalan senilai Rp231 miliar di Sumatera Utara. Penyelidikan kini memasuki fase penting dengan penelusuran jejak digital sejumlah pihak yang terlibat, termasuk dugaan komunikasi mencurigakan antara Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dan tersangka utama, Topan Obaja Putra Ginting.
Topan, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, dikenal memiliki hubungan dekat dengan Bobby. Fakta ini menjadi alasan kuat bagi KPK untuk menelusuri lebih jauh kemungkinan keterlibatan sang gubernur.
“Semua bukti elektronik seperti ponsel telah kami amankan dan sedang kami dalami,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (2/7/2025).
Budi menjelaskan bahwa informasi dari barang bukti digital akan membantu mengungkap pola komunikasi, skema pengaturan proyek, dan siapa saja aktor penting di balik layar.
Kronologi OTT dan Penetapan Tersangka
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Sumatera Utara pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Setelah OTT, tim penyidik langsung melakukan penggeledahan di beberapa lokasi strategis dan mengamankan dokumen penting serta uang tunai Rp231 juta.
Pada Sabtu (28/6/2025), KPK resmi menetapkan lima orang sebagai tersangka:
- Topan Obaja Putra Ginting – Kepala Dinas PUPR Sumut
- Rasuli Efendi Siregar – Kepala UPTD Gunung Tua & PPK
- Heliyanto – PPK Satker PJN Wilayah I Sumut
- M. Akhirun Efendi Siregar – Direktur Utama PT Daya Nur Global (PT DNG)
- M. Rayhan Dulasmi Pilang – Direktur PT Rukun Nusantara (PT RN)
Dalam kasus pertama, Topan, Rasuli, dan Akhirun dituduh mengatur dua proyek jalan—Sipiongot–Batas Labuhanbatu Selatan dan Hutaimbaru–Sipiongot—senilai total Rp157,8 miliar. PT DNG ditunjuk sebagai pelaksana tanpa proses lelang resmi. Sebagai imbalannya, Akhirun dan Rayhan diduga memberi suap kepada Topan dan Rasuli agar proyek berjalan sesuai rencana.
Pada kasus kedua, Heliyanto diduga menerima Rp120 juta dari Akhirun dan Rayhan terkait pengaturan katalog elektronik, yang membuat PT DNG dan PT RN memenangkan proyek sejak 2023.
KPK Telusuri Keterlibatan Bobby Nasution
Munculnya nama Bobby Nasution dalam proses penyidikan menandai bahwa kasus ini telah menyentuh pejabat tingkat atas. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, penyidik sedang mendalami pola komunikasi antara Bobby dan para pelaku utama.
KPK menegaskan bahwa seluruh proses hukum dijalankan secara profesional, mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Tidak tertutup kemungkinan akan ada nama-nama lain yang menyusul tergantung hasil penyelidikan digital forensik dan pengakuan para tersangka,” ungkap sumber internal.
Kasus suap proyek jalan ini menjadi pengingat penting bahwa pengawasan anggaran publik, khususnya untuk proyek infrastruktur bernilai besar, harus dilakukan secara ketat. KPK berkomitmen untuk mengusut tuntas pihak-pihak yang bermain di balik layar, tak terkecuali pejabat tinggi daerah.
Publik kini menanti, apakah jejak digital akan menyeret lebih dalam lingkaran kekuasaan Sumatera Utara?
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.