Jepang Kirim Kapal Perusak untuk Filipina, Perkuat Pertahanan Hadapi Cina
Dalam menghadapi agresivitas Cina di Laut Cina Selatan, Jepang secara resmi menyatakan rencana pengiriman enam kapal perusak Jepang untuk Filipina. Kapal-kapal ini merupakan kelas Abukuma, yang telah digunakan selama lebih dari 30 tahun oleh Angkatan Laut Jepang dan terkenal dengan kapabilitas peperangan bawah laut dan rudal anti-kapal.
Langkah ini mempertegas dukungan Jepang terhadap Filipina sebagai sekutu strategis di kawasan Asia Tenggara dan sebagai bagian dari aliansi maritim untuk membendung pengaruh Cina yang terus meluas.
Kolaborasi Maritim Jepang dan Filipina Ditingkatkan
Rencana pengiriman kapal perusak Jepang untuk Filipina disepakati dalam pertemuan Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani dan Menhan Filipina Gilberto Teodoro di Singapura pada Juni 2025.
Filipina akan mengirim tim teknis untuk melakukan inspeksi pada musim panas tahun ini. Jika layak, kapal-kapal tersebut akan dimodifikasi dan dikirim secara bertahap mulai 2027. Proses ini juga akan memperhatikan ketentuan hukum ekspor alutsista Jepang.
Spesifikasi Kapal dan Kesiapan Tempur
Kapal kelas Abukuma memiliki panjang 109 meter, bobot 2.000 ton, dan diawaki sekitar 120 personel. Meski bekas, kapal ini dipersenjatai dengan torpedo, rudal anti-kapal, dan sistem sonar canggih. Dilengkapi helipad di bagian belakang, kapal ini ideal untuk mendukung operasi pengawasan laut dan pertahanan garis depan Filipina.
Dengan tambahan enam unit kapal perusak Jepang untuk Filipina, kekuatan armada Angkatan Laut Filipina akan meningkat signifikan—melampaui kapal fregat dan korvet yang saat ini mereka operasikan.
Hadang Ekspansi Cina di LCS
Kehadiran kapal perusak Jepang untuk Filipina dipandang sebagai strategi nyata membendung ekspansi militer Cina di Laut Cina Selatan. Selama ini, kapal penjaga pantai dan milisi laut Cina kerap melakukan intimidasi terhadap kapal-kapal Filipina di wilayah sengketa.
Dukungan Jepang pun tidak berhenti di pengiriman kapal. Latihan militer gabungan, radar, serta perjanjian akses timbal balik (Reciprocal Access Agreement) telah lebih dulu diimplementasikan sejak awal 2025.
Penutup: Aliansi untuk Stabilitas Kawasan
Langkah Jepang mengirim kapal perusak ke Filipina memperkuat solidaritas antarnegara di Indo-Pasifik dalam menjaga kedaulatan, stabilitas, dan keamanan laut. Di tengah ketegangan geopolitik, aliansi pertahanan yang solid menjadi tembok penyeimbang terhadap dominasi kekuatan besar seperti Cina.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.