Jakarta, 17 Juni 2025 – Kecerdasan buatan (AI) generatif kini menjadi sorotan utama dalam lanskap teknologi global. Tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan pesat dalam pemanfaatan AI tidak hanya di sektor industri besar, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dari menciptakan konten visual, menulis kode program, hingga menghasilkan video dari teks, AI generatif memperluas batas inovasi manusia.
Beberapa raksasa teknologi seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic terus berkompetisi dalam mengembangkan sistem AI paling mutakhir. Salah satu teknologi paling mencolok adalah kemampuan AI menciptakan media kompleks secara otomatis berdasarkan perintah teks, yang berpotensi mengubah wajah industri kreatif, pendidikan, dan pemasaran digital.
Menurut CEO Alphabet, Sundar Pichai, “Kita sedang memasuki era di mana kolaborasi antara manusia dan mesin akan menentukan masa depan kreativitas dan efisiensi.”
Namun, perkembangan ini juga menimbulkan kekhawatiran. Para ahli mengingatkan bahwa penggunaan AI generatif tanpa pengawasan dapat memicu penyalahgunaan seperti pembuatan deepfake atau penyebaran informasi yang menyesatkan.
Sementara itu di Indonesia, beberapa startup lokal seperti GeniusCode dan Runta.AI mulai merambah pasar dengan platform berbasis AI untuk UMKM, pendidikan, dan layanan digital lainnya. Kehadiran mereka menandai kesiapan Indonesia dalam menyongsong transformasi digital berbasis kecerdasan buatan.
Dengan laju perkembangan yang pesat, AI generatif bukan hanya sebuah alat bantu, tetapi telah menjadi kekuatan pendorong utama dalam evolusi teknologi global.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
