North Korean troops during a military parade in Pyongyang
North Korean troops during a military parade in Pyongyang in 2018. ED JONES/AFP via Getty Images © ED JONES/AFP via Getty Images

Kim Jong Un Kirim Lagi 6.000 Orang ke Kursk: Tanda Dukungan Total Korea Utara ke Rusia

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan kembali mengirim 6.000 orang ke wilayah Kursk, Rusia, untuk mendukung operasi dan pemulihan infrastruktur pascaperang. Langkah ini dilakukan setelah sekitar 6.000 personel Korut sebelumnya dilaporkan tewas atau terluka dalam konflik di kawasan tersebut, menurut estimasi intelijen Inggris. Kontingen terbaru yang dikirim terdiri dari 1.000 sappers (penjinak ranjau) dan 5.000 pekerja konstruksi, yang akan terlibat dalam pembersihan ranjau dan pembangunan kembali fasilitas penting di wilayah yang rusak akibat perang.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Business Insider, yang mengutip pernyataan Sergei Shoigu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Ia menyebut pengiriman ini sebagai bagian dari kerjasama erat antara Moskow dan Pyongyang, terutama sejak hubungan kedua negara semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Pengiriman tenaga kerja dan teknisi militer ini dianggap sebagai bukti keterlibatan aktif Korea Utara dalam mendukung invasi Rusia ke Ukraina, sekaligus menandakan kemitraan strategis baru antara kedua rezim otoriter tersebut. Kunjungan bilateral tingkat tinggi antara Kim Jong Un dan pejabat Rusia seperti Shoigu juga semakin sering terjadi sejak pertengahan 2024.

Selain memberikan bantuan tenaga, Korea Utara juga ditengarai menerima imbalan berupa dukungan teknologi militer, termasuk peluncuran satelit dan kemungkinan akses terhadap senjata jarak jauh. Kondisi ini memicu kekhawatiran internasional, terutama dari AS, Korea Selatan, Jepang, dan Inggris, yang melihat hubungan ini sebagai potensi pelanggaran sanksi internasional serta ancaman terhadap stabilitas kawasan Asia Timur dan Eropa.

Dengan pengiriman tambahan ini, Rusia tampaknya memperkuat posisi logistiknya di Kursk melalui jaringan internasional baru yang kontroversial. Sementara itu, Korea Utara memperoleh kesempatan langka untuk memperluas pengaruhnya dan memperkuat kemampuan militernya dengan bantuan Rusia.


Discover more from Sumbu Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply