Mengapa Meteor Bersinar dengan Warna Berbeda? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jakarta – Pernahkah Anda melihat meteor yang melesat di langit malam dan bertanya-tanya mengapa warnanya bisa berbeda-beda? Fenomena menakjubkan ini ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang menarik.
Ketika sebuah meteor memasuki atmosfer Bumi, ia melesat dengan kecepatan sangat tinggi—bisa mencapai puluhan kilometer per detik. Gesekan ekstrem antara meteor dan atmosfer menyebabkan permukaannya memanas dan menyala, menciptakan jejak cahaya yang kita kenal sebagai “bintang jatuh”. Namun, bukan hanya panas yang menarik; warna cahaya meteor ternyata mengungkapkan rahasia tentang komposisi kimianya.
Setiap unsur kimia memancarkan warna tertentu saat terbakar:
Natrium menghasilkan cahaya kuning cerah,
Magnesium memberi kilatan putih terang,
Kalsium menampilkan warna ungu,
Besi memancarkan kuning keputihan, dan
Tembaga menghadirkan warna hijau yang mencolok.

Fakta uniknya: warna-warni ini juga menjadi ‘sidik jari’ kosmik, membantu para ilmuwan menentukan asal-usul meteor tersebut—apakah dari sabuk asteroid, bulan, atau bahkan Mars. Beberapa meteor yang jarang ditemukan bahkan mengandung unsur langka seperti stronsium atau litium, yang memunculkan warna-warna tak biasa.
Bahkan, dalam peristiwa hujan meteor besar, seperti Perseid atau Geminid, kita bisa menyaksikan spektrum warna yang menari di langit—memberikan petunjuk langsung dari alam semesta tentang zat-zat yang membentuk benda langit.
Jadi, lain kali saat Anda melihat cahaya meluncur cepat di malam hari, ingatlah: itu bukan hanya momen indah, tapi juga pelajaran fisika dan kimia dari luar angkasa yang sedang dipertontonkan langsung di langit.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.