Prancis menuduh China menyebarkan kampanye hitam terhadap jet tempur Rafale di kawasan Asia. Tuduhan ini muncul setelah adanya penyebaran disinformasi yang ditujukan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Rafale, Simbol Kekuatan Prancis
Jet tempur Rafale adalah salah satu produk andalan industri pertahanan Prancis. Pesawat ini dikenal memiliki kemampuan manuver tinggi dan teknologi canggih. Sejauh ini, Prancis telah menjual lebih dari 500 unit Rafale. Indonesia sendiri telah memesan 42 unit.
Bagi Prancis, Rafale bukan sekadar pesawat. Ini adalah simbol kedaulatan dan kekuatan industri mereka. Penjualan Rafale ke negara-negara Asia menjadi bagian dari strategi memperluas pengaruh militer dan diplomatik.
China Diduga Lakukan Disinformasi
Berdasarkan laporan intelijen, Prancis menduga adanya penyebaran informasi palsu oleh pihak China. Kampanye ini disebut dilakukan melalui media sosial dan jaringan diplomatik.
Beberapa metode yang digunakan antara lain:
Gambar hasil manipulasi
Narasi negatif tentang kinerja Rafale
Konten AI yang dirancang untuk meragukan kualitas pesawat
Promosi alutsista buatan China sebagai alternatif
China memanfaatkan insiden udara antara India dan Pakistan yang terjadi Mei lalu. Dalam insiden itu, Rafale disebut terlibat dan dijadikan contoh oleh pihak tertentu untuk menyebarkan narasi buruk.
Indonesia Jadi Target Utama
Indonesia disebut sebagai salah satu target utama dalam kampanye ini. Sebagai negara yang telah menandatangani kontrak pembelian Rafale, upaya mempengaruhi opini publik sangat terasa.
China diduga berusaha membujuk Indonesia agar membatalkan kontrak tersebut. Tujuannya adalah agar produk alutsista China bisa masuk menggantikan posisi Rafale.
Reaksi Prancis
Meski belum ada bukti langsung bahwa kampanye ini dikendalikan pemerintah pusat China, Prancis tetap mengambil langkah serius. Mereka melihat ini sebagai bagian dari strategi besar untuk melemahkan pengaruh Barat di Asia.
Prancis menegaskan bahwa Rafale tetap menjadi tulang punggung kekuatan udara mereka di kawasan Indo-Pasifik. Mereka juga meningkatkan komunikasi diplomatik untuk mengklarifikasi informasi yang salah.
Persaingan Global di Pasar Senjata
Persaingan industri pertahanan kini tidak hanya soal teknologi. Informasi, persepsi, dan citra juga menjadi senjata. Jet Rafale, dalam konteks ini, bukan sekadar pesawat, melainkan alat diplomasi dan pengaruh global.
China dan Prancis bersaing keras di pasar Asia. Indonesia, sebagai negara strategis dan berpengaruh di ASEAN, menjadi medan utama persaingan tersebut.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.