Bangkok vs Phnom Penh – Jika konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja tak bisa dihindari, data statistik menunjukkan bahwa Thailand memiliki keunggulan signifikan dari sisi kekuatan militer.
Thailand memiliki sekitar 361.000 personel militer aktif, tiga kali lebih banyak dari jumlah personel yang dimiliki Kamboja. Tak hanya unggul dalam jumlah, Thailand juga lebih maju dalam hal persenjataan dan teknologi militer.
Dalam laporan Military Balance 2025 yang diterbitkan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Thailand digambarkan sebagai negara dengan kekuatan militer besar dan pendanaan yang stabil. Angkatan udara Thailand bahkan debut sebagai salah satu yang paling lengkap dan terlatih di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga : Konflik Bersenjata Thailand-Kamboja Meletus di Perbatasan. ASEAN Terancam Krisis Regional?
Hubungan strategis Thailand dengan Amerika Serikat turut memperkuat posisinya. AS mengklasifikasikan Thailand sebagai sekutu utama non-NATO, status yang membuat Negeri Gajah Putih mendapatkan dukungan militer, pelatihan, dan transfer teknologi dari Washington selama beberapa dekade.
Selain AS, Thailand juga aktif menjalin kerja sama dengan China, serta mengembangkan industri pertahanan domestik yang kuat dengan bantuan negara-negara seperti Israel, Italia, Rusia, Korea Selatan, dan Swedia.
Sementara itu, Kamboja memiliki jumlah pasukan dan kekuatan tempur yang jauh lebih kecil. Jika konflik meningkat, perbedaan kekuatan ini berpotensi menjadi faktor penentu dalam dinamika militer di kawasan tersebut.
Discover more from Sumbu Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
