Batok Kelapa Tembus Pasar Ekspor, Peluang Cuan Ramah Lingkungan
Batok Kelapa Tembus Pasar Ekspor, Peluang Cuan Ramah Lingkungan

Usaha Arang Briket Batok Kelapa Tembus Pasar Ekspor, Peluang Cuan Ramah Lingkungan

Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu produsen utama arang briket batok kelapa di dunia. Usaha yang berfokus pada pemanfaatan limbah batok kelapa ini tidak hanya menghadirkan solusi energi alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku UMKM dan industri kecil menengah (IKM).

๐Ÿ“ˆ Pertumbuhan Industri Briket Arang di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, industri arang briket Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Data menunjukkan volume ekspor briket arang dari Indonesia meningkat drastis, dari sekitar 100.000 ton pada tahun 2013 menjadi 280.000 ton pada 2022, dengan nilai ekspor mencapai lebih dari USD 140 juta. Kenaikan ini didorong oleh kualitas briket batok kelapa Indonesia yang unggul, seperti nilai kalori tinggi dan abu yang putih, membuat produk ini sangat kompetitif di pasar global.

๐Ÿ’ผ Pelaku Usaha Lokal yang Sukses Mengekspor

Salah satu contoh keberhasilan usaha ini adalah Nur Hasan dari Desa Gucialit, Lumajang, Jawa Timur. Nur Hasan mulai mengelola usaha briket arang sejak 2023 dengan memanfaatkan limbah batok kelapa dari petani lokal. Kini, ia mampu mengekspor 36 ton briket setiap bulan ke Turki. Produk briketnya diminati karena daya bakar yang tahan lama dan tidak menghasilkan asap, sehingga ideal untuk penggunaan shisha. Keberhasilan Nur Hasan ini membuktikan bahwa usaha kecil di daerah pun bisa berkiprah di pasar internasional dengan produk yang tepat dan pengelolaan yang baik.

Tidak jauh berbeda, di Serang, Banten, PT Harapan Agri Sentosa sebagai IKM binaan pemerintah juga telah melakukan ekspor perdana briket batok kelapa ke Arab Saudi dengan volume 36 ton dan nilai mencapai Rp 552 juta. Dukungan pelatihan ekspor dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten sejak 2021 menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.

๐ŸŒฟ Manfaat Lingkungan dan Sosial

Selain sisi bisnis, usaha arang briket batok kelapa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan mengolah limbah batok kelapa menjadi briket, usaha ini membantu mengurangi sampah organik dan meminimalisir pembakaran terbuka yang dapat mencemari udara. Briket arang juga menjadi alternatif bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan arang kayu biasa, mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

Secara sosial, usaha ini membuka lapangan pekerjaan baru di desa-desa penghasil kelapa dan memberdayakan masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan. Keberhasilan Nur Hasan dan IKM di Banten menjadi contoh nyata bahwa usaha berbasis sumber daya lokal bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Arang Briket menjadi peluang usaha Ekpor

โš ๏ธ Tantangan yang Dihadapi Industri

Meski peluang besar terbuka, pelaku usaha briket arang juga menghadapi tantangan. Kenaikan harga bahan baku kelapa akibat meningkatnya permintaan ekspor kelapa bulat, khususnya dari Tiongkok, membuat pasokan bahan baku semakin ketat dan harga produksi naik. Sebagai dampaknya, beberapa eksportir terpaksa menaikkan harga jual produk briket mereka sekitar 2-5 persen.

Selain itu, akses permodalan dan teknologi produksi yang efisien masih menjadi hambatan bagi sebagian pelaku usaha kecil. Namun, pemerintah dan sejumlah lembaga kini mulai memberikan program pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar global.

๐ŸŒŸ Prospek Cerah di Masa Depan

Dengan permintaan pasar global yang terus meningkat serta dukungan dari berbagai pihak, masa depan industri arang briket batok kelapa Indonesia terlihat cerah. Inovasi dalam teknologi produksi, pengemasan yang menarik, dan strategi pemasaran digital menjadi kunci untuk memperluas pangsa pasar.

Selain itu, tren global yang semakin mengarah ke produk ramah lingkungan dan berkelanjutan memberi keuntungan tambahan bagi produk briket kelapa yang sudah memiliki nilai tambah dari segi ekologis.


Discover more from Sumbu Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply