Scam Ilustrasi. Image by Riki32 from Pixabay
Scam Ilustrasi. Image by Riki32 from Pixabay

Kamu Bisa Jadi Korban! Ini 6 Modus Penipuan Digital Paling Kejam 2025

Di era serba digital saat ini, kejahatan siber terus mengalami perkembangan pesat. Para pelaku penipuan atau scammer kini semakin lihai memanfaatkan teknologi dan psikologi manusia untuk menipu korban. Modus-modus penipuan pun bermacam-macam, dari bujuk rayu cinta hingga manipulasi suara dan video dengan teknologi AI (deepfake).

Berikut ini beberapa modus penipuan digital yang perlu diwaspadai:


  1. Catfishing (Love Scam)

Modus ini melibatkan pelaku yang berpura-pura menjadi seseorang dengan identitas palsu di media sosial atau aplikasi kencan. Setelah membangun hubungan emosional dengan korban, mereka mulai meminta uang atau bantuan pribadi.


  1. Phishing

Penipu menyamar sebagai pihak resmi seperti bank atau marketplace dan mengirimkan tautan palsu. Tautan tersebut mengarahkan korban ke situs tiruan untuk mencuri data pribadi seperti username, password, OTP, hingga data kartu kredit.


  1. Undian dan Hadiah Palsu

Korban dihubungi melalui SMS atau telepon dan diberitahu bahwa mereka memenangkan hadiah besar. Namun, korban diminta membayar “biaya administrasi” terlebih dahulu. Setelah transfer dilakukan, hadiah tak pernah ada.


  1. Penipuan Belanja Online

Baca Juga : 7 Tips Aman Bertransaksi di Mesin ATM agar Terhindar dari Skimming dan Penipuan

Pelaku menawarkan barang dengan harga sangat murah di marketplace atau media sosial. Namun setelah pembayaran dilakukan, barang tidak dikirim dan pelaku menghilang.


  1. Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal

Tanpa permintaan, sejumlah uang tiba-tiba ditransfer ke rekening korban oleh aplikasi pinjol ilegal. Setelah itu, korban ditagih dengan bunga dan denda tinggi, bahkan mengalami intimidasi.


  1. Deepfake dan AI Scam

Modus penipuan terbaru melibatkan penggunaan teknologi deepfake yang bisa meniru suara atau wajah seseorang yang dikenal korban. Misalnya, pelaku menghubungi korban dengan suara yang menyerupai orang tua atau teman dekat untuk meminta uang secara mendesak.


Tips Menghindari Penipuan Digital:

Selalu verifikasi identitas pengirim pesan atau penelepon.

Jangan sembarangan klik tautan yang tidak jelas asal-usulnya.

Cek ulang ke instansi resmi jika mendapat info mencurigakan.

Hindari mentransfer uang tanpa konfirmasi yang valid.

Aktifkan keamanan tambahan di akun seperti 2FA (Two-Factor Authentication).

Perbarui pengetahuan tentang modus penipuan digital terbaru.


Kesimpulan:
Kejahatan digital bukan lagi hal baru, tetapi semakin berbahaya karena pelakunya kini memanfaatkan teknologi tinggi dan pendekatan emosional. Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk menghindari menjadi korban. Jangan sampai terlambat—kenali modusnya, lindungi data dan uang Anda!


Discover more from Sumbu Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply